Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fajar dan Senja di Kota Jayapura

Fajar dan Senja di Kota Jayapura

Dari judulnya mungkin Anda sedang berpikir bahwa saya akan bercerita tentang indahnya suasana senja di kota Jayapura. Sebenarnya tidak 😁.

Oke, Jayapura, ibu kota provinsi Papua. Kota yang berada di dekat perbatasan RI-PNG ini merupakan kota terbesar yang ada di Papua (sampai artikel ini dibuat). Walau berada di dekat perbatasan negera, di ujung timur Indonesia, tak banyak yang berbeda dengan yang kita dapat di kota lain.

Perbedaan yang paling terasa adalah soal waktu. Jayapura berada di zona timur, atau yang biasa disebut waktu Indonesia timur. Perbedaan waktunya 2 jam dengan Indonesia barat, 1 jam dengan Indonesia tengah. Jadi jangan merasa aneh saat Anda yang pertama kali ke sini melihat acara yang biasa Anda tonton pindah jam tayang.

Waktu juga terasa berbeda saat fajar menyingsing. Pukul 05.00 wit di kota Jayapura sudah terlihat terang. Hal itu merupakan hal yang lumrah, karena penyesuaian letak geografis Indonesia yang menyesuaikan zona waktu bersama di koordinat yang berbeda. Seperti halnya Ambon yang memiliki zona waktu yang sama dengan Jayapura, suasana pukul 05.00 wit pasti terasa berbeda.

Buat orang yang sudah pernah atau tinggal di sini pasti tahu, kalau Jayapura itu adalah mininya Indonesia. Bagaimana tidak, hampir semua suku ada di sini, walaupun berada di ujung timur Indonesia.

Jelas, hal ini membuat tingginya toleransi antar suku di tempat ini begitu terasa.

Soal toleransi antar suku memang tak bisa saya pastikan kebenarannya. Yang jelas saya sudah tinggal di sini untuk waktu yang lama merasakan hal yang demikian. Bisa berbeda dengan orang lain, cara pandang setiap orang pasti berbeda.

Buat yang penasaran jangan terlalu percaya informasi yang belum jelas, termasuk yang baru saja Anda baca 😆. Lebih baik langsung terbang ke sini rasakan sendiri, indahnya Papua.

Seperti halnya fajar di pagi hari yang membawa semangat untuk memulai, menghabiskan waktu di kota Jayapura selalu memberi semangat baru. Hal-hal baru yang belum saya dapat di Indonesia barat, bisa saya dapatkan di sini. Salah satunya bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Buat Anda yang baru datang dan belum terbiasa pakai kata 'saya' pasti merasa janggal. Hampir semua orang menggunakan kata 'saya' saat berbicara dengan orang lain di sini. Mungkin Anda juga akan mendengar 'sa', itu artinya juga 'saya'. Bahasa khas daerah di Papua banyak disingkat. Tapi yang jelas hampir semua orang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Beberapa contoh kata "yang harusnya" memang digunakan yang sering saya dengar selama di Papua: Saya, Tidak, Saja.

Untuk sapaan juga sangat terasa kental di sini. Jangan heran saat bertemu orang yang belum Anda kenal akan menyapa Anda lebih dahulu. "selamat pagi", "selamat malam". Budaya yang baik menurut saya, memberi peluang orang untuk berinteraksi lebih jauh, saling mengenal satu sama lain.

Seperti halnya senja yang hadir di sore hari, hadir setelah perjalanan jauh, saya merasa "terlalu sore" mengenal kota ini. Banyak hal luar biasa yang saya dapat. Salah satunya mengenal Indonesia yang sesungguhnya.

Andai mengenal lebih awal, mungkin saya bisa jadi salah satu orang paling keren di sini, setelah kaka Boaz tentunya.

Sampai saya membuat artikel ini, saya memang masih melangkah di sekitaran kota dan kabupaten Jayapura. Tapi bisa saya simpulkan hal sama juga ada di semua kota dan kabupaten di Papua.

Saya rasa kita semua memang harus membuka pintu rumah, melangkah ke tempat lain, melihat sekitar. Agar kita tahu ternyata rumah kita lebih luas, ternyata banyak hal indah di luar sana yang harus kita jaga bersama.

Semoga cerita manis terus berlanjut buat semua orang yang ada di sini, supaya mereka mengatakan kepada dunia indahnya Indonesia timur.

Masih banyak cerita menarik lainnya di sini, tapi belum waktunya untuk diceritakan semua. Ada baiknya Anda ke sini, gantian bercerita tentang Papua 😁

Saya yang awalnya orang yang sedikit bercerita, karena Papua saya punya banyak cerita.

iya tohhh? 😃

Salam hangat Kaka, Papua dalam Cinta ❤