Prinsip Kerja Actuator, Governoor dan MPU pada Genset

genset, actuator, governoor, mpu

Kebanyakan Genset yang ada saat ini sudah memiliki sistem kelistrikan yang otomatis. Jadi Anda tidak perlu mengatur seberapa besar putaran mesin untuk mendapatkan tegangan yang Anda butuhkan. Semua diatur secara otomatis menggunakan sistem kelistrikan bahan bakar genset. Sistem kelistrikan bahan bakar genset ini memiliki 3 bagian utama, yaitu Actuator, Governoor, dan MPU.

Ketiga komponen ini memiliki hubungan yang penting satu dengan lainnya. Bila salah satu saja yang bermasalah maka bisa dipastikan genset tidak akan berkerja normal atau kemungkinan terburuknya tidak dapat dioperasikan.

Lalu bagaimana prinsip kerja ketiga komponen tersebut? berikut penjelasannya.

Prinsip Kerja Actuator, Governoor dan MPU

Semua genset yang menggunakan bahan bakar berupa bensin ataupun biodiesel, memiliki tempat untuk mengatur buka-tutupnya bahan bakar. Semakin besar bukaannya, semakin cepat pula putar mesin, dan begitu sebaliknya. Beberapa mesin yang masih manual, buka-tutup bahan bakar ini digerakan manual oleh manusia, berupa tuas yang terdapat pada bagian mesin. Untuk yang otomatis, tuas ini digantikan oleh yang namanya actuator.

Di actuator, buka-tutup bahan bakar akan disesuaikan dengan informasi yang dikirim dari governoor. Informasi yang dikirim berupa tegangan yang dikonversi melalui kumparan yang terdapat pada actuator. Bila kumparan mendapat tegangan besar, maka actuator akan membuka bahan bakar lebih besar.

Lalu bagaimana actuator menyesuaikan bukaan bahan bakar agar sesuai dengan yang kita inginkan?

Di sinilah fungsi governoor. Governoor akan mengatur besaran tegangan yang akan dikirim ke actuator. Bila kita menginginkan putaran mesin 1500 rpm 50 Hz, kita bisa mengaturnya pada governoor. Jadi setiap kali genset dihidupkan, putaran mesin akan langsung bekerja pada putaran 1500 rpm 50 Hz. Jadi Anda tidak perlu lagi mengatur bukaan solar setiap kali genset dihidupkan.

Lalu apa fungsi MPU?

Pada kenyataannya di lapangan, beban yang diterima genset tidak selalu sama. Hal ini dapat membuat putaran mesin menurun karena adanya perlawanan dari beban yang lebih besar. Di sinilah fungsi MPU, memberi informasi ke actuator untuk membuka bahan bakar lebih besar.

Saat putaran mesin bekerja normal sesuai dengan yang telah kita atur (sekitar 1500 rpm 50 Hz), MPU tidak akan memberikan informasi (perubahan tengangan) yang dikirim ke governoor. Tapi saat putaran mesin melambat karena adanya perubahan beban yang lebih besar, tegangan yang dikirimkan MPU ke governoor pasti akan lebih kecil. Governoor menerima informasi kalau putaran mesin kurang dari 1500rpm 50 hz, jadi governoor akan menginformasikan ke actuator untuk membuka bahan bakar lebih besar.

Begitu seterusnya. Saat beban berkurang atau putaran mesin lebih besar dari 1500 rpm 50 hz, governoor akan mengirimkan informasi ke actuator untuk menutup kembali bukaan solar, agar putaran mesin kembali ke 1500 rpm 50 hz.

Fungsi ketiga komponen ini adalah mempertahankan nilai yang telah kita tetapkan agar bekerja sesuai dengan beban yang diterima. Sebesar atau sekecil apapun bebannya, putaran mesin akan tetap berputar pada putaran 1500 rpm 50 Hz.

Jelas bila salah satu saja yang bermasalah pasti akan menyebabkan genset tidak dapat dioperasikan. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki genset yang tidak dapat beroperasi karena terdapat kerusakan pada komponen tersebut.

Pengecekan dan Perbaikan Genset pada Actuator, Governoor dan MPU

1. Actuator

Pada bagian actuator seperti yang dijelaskan diatas berfungsi sebagai pembuka dan penutup aliran bahan bakar. Di komponen ini terdapat kumparan. Yang mana bila diberi tegangan akan berputar sebesar tegangan yang diberikan. Jadi semakin besar tegangan yang diberikan, semakin besar pula bukaan untuk aliran bahan bakar ke mesin genset.

Anda bisa mengecek dengan mengukur hambatan pada actuator menggunakan ohm meter. Bila hasilnya nol, bisa dipastikan actuator sudah rusak. Kerusak lain yang bisa saja terjadi adalah sudah tidak sempurnanya buka-tutup aliran bahan bakar pada actuator. Anda bisa mencoba membuka actuator dan mengecek: apakah putaran katup solarnya masih bisa berputar normal (kembali saat dilepas)? apakah ada kebocoran pada katup solar?. Bila salah satu poin tersebut terdapat pada actuator, ada baiknya mengganti actuator dengan yang baru.

2. Governoor

Di dalam governoor terdapat banyak komponen kecil. Yang mana semua berfungsi sebagai program untuk mengatur informasi yang diterima dari MPU, yang kemudian dikirimkan ke actuator. Tegangan baterai akan dikonversikan di governoor ini sebelum dikirim ke actuator.

Anda bisa mengecek setiap terminal pada govenoor. Dimulai dengan terminal tegangan input governoor. Nilai yang seharusnya ditunjukan pada volt meter adalah sebesar kurang lebih 24 volt. Bila tidak terdapat nilai 24 volt, cobalah untuk mengecek kabel yang menuju ke baterai. Bila terdapat 24 volt dan di tegangan terminal output governoor ke actuator tidak terdapat tegangan sama sekali (nol), bisa dipastikan governoor sudah rusak. Bila hal ini terjadi, ada baiknya mengganti governoor dengan yang baru.

3. Magnetic Pick Up (MPU)

Seperti halnya actuator yang bekerja berdasarkan gaya gerak listrik, MPU juga bekerja memberi informasi ke governoor menggunakan kumparan yang diberi gaya magnet dari putaran mesin. Jadi sebenarnya informasi yang diterima governoor adalah tegangan AC yang dihasilkan MPU melalui hasil putaran mesin terhadap kumpuran yang terdapat pada MPU. Semakin cepat putaran mesin maka semakin besar pula tegangan yang dikirimkan ke governoor.

Anda bisa mengecek hambatan MPU dengan menggunakan ohm meter (karena pada MPU juga terdapat kumparan). Bila nilai yang ditunjukan pada ohm meter adalah nol, bisa dipastikan MPU sudah rusak. Tapi bila memiliki nilai, Anda bisa mengecek bagian ujung MPU yang mengarah ke mesin, apakah kotor atau bisa juga terlalu jauh terpasang pada body mesin. Karena jarak akan membuat MPU tidak bisa menghasilkan tegangan (tidak terdapat gaya gerak listrik antara kumparan di MPU dengan magnet yang ada di mesin genset). Bila memang tidak ada kerusakan pada MPU, kemungkinan besar tidak adanya tegangan ke governoor adalah karena jarak yang terlalu jauh dari mesin atau adanya kabel yang putus ke governoor.

Penutup

Itulah prinsip kerja ketiga komponen utama yang terdapat pada sistem kelistrikan bahan bakar genset yang bekerja secara otomatis. Dengan memahami prinsip kerja setiap bagiannya, Anda akan lebih mudah untuk mencari solusi saat terjadinya kerusakan pada sistem kelistrikan bahan bakar genset yang Anda miliki. Semoga bermanfaat.

Post a Comment